Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong penerapan Kurikulum Merdeka di seluruh satuan pendidikan secara bertahap. Kebijakan ini merupakan bagian dari transformasi pendidikan nasional yang bertujuan menciptakan proses belajar yang lebih fleksibel, inklusif, dan berfokus pada pengembangan karakter serta kompetensi peserta didik.
Menteri Pendidikan, Nadiem Anwar Makarim, menyatakan bahwa Kurikulum Merdeka merupakan jawaban atas tantangan dunia pendidikan saat ini yang membutuhkan pendekatan pembelajaran yang lebih adaptif.
“Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi sekolah dan guru untuk berinovasi. Kami ingin sekolah tidak terbebani, karena penerapannya dilakukan bertahap dan bersifat opsional,” ujarnya dalam konferensi pers terbaru.
Dalam masa transisi ini, Kemendikbudristek memberikan tiga pilihan kurikulum yang bisa digunakan oleh satuan pendidikan:
Kurikulum 2013 (K-13)
Kurikulum Darurat
Kurikulum Merdeka
Sekolah diberikan kebebasan untuk memilih kurikulum yang paling sesuai dengan kesiapan dan kebutuhan masing-masing. Hingga saat ini, ribuan sekolah dari berbagai jenjang telah mendaftar sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara mandiri.
Penerapan Kurikulum Merdeka dilakukan secara bertahap agar sekolah memiliki waktu untuk beradaptasi. Pemerintah melalui Balai Guru Penggerak dan berbagai platform digital seperti Merdeka Mengajar menyediakan pelatihan, modul, serta komunitas belajar bagi guru.
“Kami tidak ingin guru merasa terbebani. Justru kami mendampingi mereka agar bisa tumbuh bersama dalam semangat merdeka belajar,” jelas Iwan Syahril, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
Meski demikian, tantangan tetap ada, terutama pada sekolah di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) yang masih menghadapi keterbatasan akses internet, perangkat, serta pelatihan. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan afirmasi dan bantuan teknis agar tidak terjadi kesenjangan dalam pelaksanaan kurikulum ini.
Penerapan Kurikulum Merdeka secara bertahap menjadi upaya strategis untuk menciptakan pendidikan yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman dan potensi peserta didik. Dengan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan seluruh sekolah di Indonesia dapat menerapkan kurikulum ini secara utuh pada tahun-tahun mendatang.